Sebagai seorang muslim tentunya kita harus mengimani akan adanya kehidupan akhirat setelah kita mati, karena mati adalah kepastian dan bukanlah akhir kehidupan tapi justru awal dari kehidupan yang baru, yaitu kehidupan akhirat yang merupakan pertanggungjawaban dan hasil dari kehidupan manusia di dunia.
Jika ada orang yang tidak mau beriman akan adanya kehidupan akhirat, maka pengaruh buruk akan mewarnai kehidupannya, misalnya ia tidak mau mengikuti ketentuan-ketentuan yang benar dari Allah dan lebih cenderung akan menghalalkan segala cara dalam mencapai segala keinginanya. Pandangan matanya hanya tertuju pada hal-hal yang bersifat dunia sehingga baik dan buruk pun dilihat dari apakah menguntungkan atau tidak secara duniawi.
Banyak hikmah yang didapat oleh orang yang beriman akan adanya kehidupan akhirat, diantaranya adalah ia akan bertingkah laku baik, meningkatnya ketaqwaan kepada Allah, tidak mau meniru pola hidup orang-orang kafir yang bebas tanpa nilai untuk mendapatkan kebahagiaan semu.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 196-197, 'Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negri, itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka adalah jahannam, dan jahannam itu tempat yang seburuk-buruknya'.
Itulah peringatan dari Allah, agar orang muslim tidak tertipu dengan kemudahan dan kebahagiaan semu yang di dapat orang-orang kafir yang dilakukan dengan segala cara yang menyimpang dari aturan Allah, sehingga melupakan kebahagiaan kekal di akhirat kelak.