WAKA: "KU ! di hari raya Idul fitri, aku juga suka mendengar orang
mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum selain ucapan minal aidzin
wal faidzin, mana yang tepat untuk diucapkan diantara keduanya?"
WUKU: "Tentu saja yang taqabbalallahu minna wa minkum, karena pada
jaman Rasulullah para sahabat mengucapkan itu saat mereka bertemu
setelah usai shalat idul fitri, sedangkan minal aidzin wal faidzin
adalah ucapan yang menjadi budaya di Indonesia."
WAKA: "O gitu."
Wednesday, August 22, 2012
Thursday, August 16, 2012
Bolehkah Wanita Berhias Dalam Islam?
WOKO: "KU, dalam ajaran Islam bolehkah wanita itu berhias?"
WUKU: "Boleh dong!, kalo ga berhias kumal dong"
WOKO: "Tapi dengar-dengar hal itu ga boleh!"
WUKU: "Yang ga boleh tuh TABARRUJ, yaitu berhiasnya wanita kepada pria
yang bukan mahramnya, seperti orang jahiliyah melakukannya.
WOKO: "Owh gitu"
WUKU: "Boleh dong!, kalo ga berhias kumal dong"
WOKO: "Tapi dengar-dengar hal itu ga boleh!"
WUKU: "Yang ga boleh tuh TABARRUJ, yaitu berhiasnya wanita kepada pria
yang bukan mahramnya, seperti orang jahiliyah melakukannya.
WOKO: "Owh gitu"
Tuesday, August 7, 2012
Sulitnya Mencari Pemimpin Negara Yang Amanah
Woko: "KI, sulit juga ya kita mencari pemimpin yang amanah sekarang ìni"
WIKI: "Iya, yang ada malah banyak yang korup dan mementingkan individu
dan golongannya"
WOKO: " Adakah yang salah dalam sistem pemilihannya?"
WIKI: "Bisa jadi! banyak orang mencalonkan jadi pemimpin dan berani
mengeluarkan modal besar agar terpilih, nah ini yang perlu disorot,
karena tujuan jadi pemimpinnya pun perlu dipertanyakan!
WOKO:"Betul! logikanya orang mau keluar modal besar demi meraih
impiannya jadi pemimpin tentu saja ada harapan balik modal dan
selanjutnya meraup keuntungan."
WIKI: "Sangat berbeda dengan apa yang ditunjukan oleh khalifah Umar
bin Abdul Aziz, ketika ia terpaksa menerima jabatan khalifah karena
rasa takutnya jika tak mampu mengemban amanah, tapi hal itu malah
membuat ia bersungguh melaksanakan amanah itu dan menjalan
kepemimpinannya dengan baìk."
WOKO: "Ya itu lah pemimpin tauladan, ia bertanggung jawab atas
jabatannya, sungguh sulit sekarang ini menemukan pemimpin seperti
itu."
WIKI: "Iya, yang ada malah banyak yang korup dan mementingkan individu
dan golongannya"
WOKO: " Adakah yang salah dalam sistem pemilihannya?"
WIKI: "Bisa jadi! banyak orang mencalonkan jadi pemimpin dan berani
mengeluarkan modal besar agar terpilih, nah ini yang perlu disorot,
karena tujuan jadi pemimpinnya pun perlu dipertanyakan!
WOKO:"Betul! logikanya orang mau keluar modal besar demi meraih
impiannya jadi pemimpin tentu saja ada harapan balik modal dan
selanjutnya meraup keuntungan."
WIKI: "Sangat berbeda dengan apa yang ditunjukan oleh khalifah Umar
bin Abdul Aziz, ketika ia terpaksa menerima jabatan khalifah karena
rasa takutnya jika tak mampu mengemban amanah, tapi hal itu malah
membuat ia bersungguh melaksanakan amanah itu dan menjalan
kepemimpinannya dengan baìk."
WOKO: "Ya itu lah pemimpin tauladan, ia bertanggung jawab atas
jabatannya, sungguh sulit sekarang ini menemukan pemimpin seperti
itu."
Thursday, August 2, 2012
Bacaan Dalam Ruku Dan Sujud
WAKA: "KO, bacaan ruku yang Subhaana Robbiyal a'dzim tu pake tambahan
wabihamdih apa ga ya? soalnya ada yang bilang ga perlu pake
wabihamdih, demikian juga doa sujud yang subhaana rabbiya a'laa."
WOKO: "Sebenarnya kedua bacaan doa tersebut ada dalilnya, Hanya saja
di kalangan para ulama terjadi perbedaan pandangan dalam menilai
derajat hadits-hadits tersebut. tapi kalo aku sih menggunakan bacaan
doa yang ngga pake wa bihamdih"
WAKA: "Alasannya?"
WOKO: "Karena dalil yang ga pake wabihamdih lebih kuat, mari kita
simak beberapa hadits berikut ini:
Dari Khuzaifah, ia berkata: " Aku pernah shalat bersama Rasulullah
saw, (maka) ketika beliau ruku membaca
"Subhaana
rabbiyal-'adzim" dan pada sujudnya beliau
(membaca)
"Subhaana
rabbiyal-a'laa"
(HR.Al-Khamsah) terdapat pada kitab Nailu al-Authar
3:273.
Nah hadits yang memakai
"wabihamdihi"
dari Uqbah bin Amir Riwayat Abi Dawud, namun Abi Dawud sendiri berkata:
"Aku khawatir
tambahan kalimat
(wabihamdihi)
kurang
terjaga" (Abi
Dawud 1 :201).
Sementara hadits dari Hudzaifah yang diriwayatkan Dharuqutni
"…Sesungguhnya
Nabi saw membaca
pada saat ruku
"Subhaana
rabbiyal-Adzim
wabihamdih" 3
kali, dan dalam
sujud (membaca)
"Subhaana
rabbiyal-a'laa wa
bihamdih" 3 kali dinilai dha'if oleh banyak Ulama, karena hadits
tersebut dalam
sanadnya ada rawi
yang bernama
Muhammad bin Abdi
Rahman bin Abi
Laily yang dianggap dha'if. begitu sobat "
WAKA: " Oke lah kalo begitu "
wabihamdih apa ga ya? soalnya ada yang bilang ga perlu pake
wabihamdih, demikian juga doa sujud yang subhaana rabbiya a'laa."
WOKO: "Sebenarnya kedua bacaan doa tersebut ada dalilnya, Hanya saja
di kalangan para ulama terjadi perbedaan pandangan dalam menilai
derajat hadits-hadits tersebut. tapi kalo aku sih menggunakan bacaan
doa yang ngga pake wa bihamdih"
WAKA: "Alasannya?"
WOKO: "Karena dalil yang ga pake wabihamdih lebih kuat, mari kita
simak beberapa hadits berikut ini:
Dari Khuzaifah, ia berkata: " Aku pernah shalat bersama Rasulullah
saw, (maka) ketika beliau ruku membaca
"Subhaana
rabbiyal-'adzim" dan pada sujudnya beliau
(membaca)
"Subhaana
rabbiyal-a'laa"
(HR.Al-Khamsah) terdapat pada kitab Nailu al-Authar
3:273.
Nah hadits yang memakai
"wabihamdihi"
dari Uqbah bin Amir Riwayat Abi Dawud, namun Abi Dawud sendiri berkata:
"Aku khawatir
tambahan kalimat
(wabihamdihi)
kurang
terjaga" (Abi
Dawud 1 :201).
Sementara hadits dari Hudzaifah yang diriwayatkan Dharuqutni
"…Sesungguhnya
Nabi saw membaca
pada saat ruku
"Subhaana
rabbiyal-Adzim
wabihamdih" 3
kali, dan dalam
sujud (membaca)
"Subhaana
rabbiyal-a'laa wa
bihamdih" 3 kali dinilai dha'if oleh banyak Ulama, karena hadits
tersebut dalam
sanadnya ada rawi
yang bernama
Muhammad bin Abdi
Rahman bin Abi
Laily yang dianggap dha'if. begitu sobat "
WAKA: " Oke lah kalo begitu "
Subscribe to:
Posts (Atom)